Cidera Panas
CEDERA PANAS
PENGERTIAN
Cedera panas adalah bentuk gangguan kesehatan yang dapat terjadi karena gagalnya tubuh menjaga keseimbangan panas. Tubuh manusia senantiasa mengadakan metabolisme. Metabolisme ini akan menghasilkan panas. Saat tubuh mengadakan aktivitas yang berat maka metabolisme tubuh juga akan semakin meningkat, sehingga panas tubuh akan semakin meningkat. Hal ini apabila seseorang melakukan latihan berat di lingkungan yang panas, maka lingkungan yang panas ini akan semakin meningkatkan panas tubuh, sehingga makin besar resikonya terkena cedera panas.
BENTUK CEDERA PANAS
- KEJANG PANAS
Disebabkan karena banyak keringat yang keluar, selain itu banyak juga elektrolit yang keluar sehingga tubuh kekurangan air dan elektrolit. Keadaan seperti ini dapat mengakibatkan kejang.
- PINGSAN KARENA PANAS / HEAT SYNCOPE
Merupakan bentuk cedera panas yang paling ringan. Disebabkan kurangnya aliran darah ke otak karena saat panas tubuh meningkat, tubuh akan menyesuaikan diri untuk mengurangi panas tubuh dengan cara melebarkan pembuluh darah. Dengan melebarnya pembuluh darah, panas tubuh yang berlebih akan dilepaskan. Akibat pelebaran pembuluh darah,
- KELELAHAN PANAS / HEAT EXHAUSTION
Disebabkan karena tubuh kekurangan cairan dan elektrolit, tetapi tingkatnya lebih berat dibandingkan kejang atau pingsan.
- SENGATAN PANAS / HEATSTROKE
Merupakan gangguan yang paling berat dan merupakan keadaan gawat darurat, sehingga digolongkan sebagai penyakit kegagalan organ menyeluruh yang meliputi gangguan peredaran darah, gangguan syaraf, gangguan fungsi ginjal, hati dan pembekuan darah serta gangguan pengeluaran keringat.
TANDA-TANDA CEDERA PANAS
- KEJANG PANAS
Tanda: - kesemutan/kejang otot/kram pada tangan, kaki dan kemungkinan juga kejang otot perut.
- PINGSAN PANAS
Tanda :
- rasa lelah yang menyeluruh
- hipotensi/tensi rendah
- pandangan kabur
- pucat
- keringat berlebih
- pingsan sesaat kemudian sadar
- suhu kulit meningkat
3. KELELAHAN PANAS
Tanda :
- keringat sangat banyak
- sempoyongan
- pucat
- sakit kepala
- mual
- bicara meracau/ngelantur
- tensi turun
- denyut nadi cepat dan lemah (normal:60-80 kali per menit)
- kadang-kadang sampai pingsan
4. SENGATAN PANAS / HEATSTROKE
Tanda :
- suhu tubuh meningkat
- otot tubuh lemah
- gerakan tungkai tidak teratur
- halusinasi
- muntah
- diare
- denyut nadi cepat dan lemah, kadang tidak teraba
- tensi sangat rendah
- tidak sadar
PENCEGAHAN
- PENGGUNAAN ALAT WBGT
Karena faktor-faktor lingkungan seperti kelembaban lingkungan dan temperatur udara sangat berpengaruh terhadap fungsi tubuh, maka perlu dimonitor dengan alat WBGT. Yang di monitor dengan alat WBGT yaitu :
a. suhu udara
b. kelembaban udara
c. gerakan udara
d. radiasi panas lingkungan
Alat ini dipasang pada lokasi yang sama atau berdekatan dengan tempat latihan. Dari hasil data dari alat ini digunakan sebagai patokan untuk menentukan ambang batas kegiatan fisik yang boleh dilakukan pada lingkungan yang panas. Hasil data alat WBGT di tunjukkan dengan bendera. Yang meliputi :
a. Bendera hijau : semua aktivitas fisik dapat dilakukan
dengan hati-hati.
b. Bendera kuning : aktivitas fisik harus dilakukan dengan
hati-hati dibawah pengawasan.
c. Bendera merah : aktivitas fisik pada pelatih dan siswa
harus dihentikan.
d. Bendera hitam : semua aktivitas fisik baik pelatih, siswa
dan personil harus dihentikan.
- PENINGKATAN KESAMAPTAAN
Dengan pemeliharaan kesehatan yang disertai program latihan yang ditingkatkan secara bertahap dengan menerapkan kaidah-kaidaah yang berlaku dalam latihan. Kegiatan lari dan kegiatan berat pada siang hari sebaiknya tidak dilakukan.
- PENINGKATAN AKLIMATISASI
Aklimatisasi adalah kemampuan tubuh dalam menyesuaikan diri terhadap iklim yang berbeda dengan iklim uyang biasanya tubuh berada. Aklimatisasi panas memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkankan aklimatisasi dingin. Pada minggu-minggu pertama, beban dan lamanya latihan fisik harus dibatasi dan sedikit demi sedikit dinaikkan untuk memberi kesempatan pada tubuh untuk menjalani alkimatisasi. Setiap 20 menit latihan, istirahat 10 menit. Setelah terjadi aklimatisasi, panas tubuh seseorang akan membuat penyesuaian-penyesuaian sehingga tubuh dapat melakukan pengaturan keringat yang lebih baik.
- KECUKUPAN AIR DAN ELEKTROLIT
Pada saat kegiatan fisik,tubuh akan mengeluarkan keringat.Ini berarti tubuh juga kehilangan cairan dan elektrolit. Bila kehilangan cairan dan elektrolit ini tidak segera diganti maka akan dapat menyebabkan dehidrasi dan peningkatan suhu tubuh yang akan berakibat pada cedera panas. Sehingga pada saat latihan di tempat yang panas,disediakan air yang cukup, sebaiknya cukup mengandung elektrolit.
Pada latihan lapangan yang cukup berat seperti halang rintang, longmarch dll,peples air minum ditambah oralit dan diminum setiap 20 menit.
- KESEHATAN
Siswa dengan kondisi kesehatan yang kurang seperti sedang demam, sakit infeksi, muntah-muntah, diare dll, tidak diijinkan mengikuti latihan lapangan.
Pemberian tanda pita kuning untuk siswa dengan kondisi kesehatan kurang sehingga mudah dimonitor.
- ASUPAN MAKANAN DAN AIR MINUM
Asupan makanan agar memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, yang disesuaikan dengan besarnya keluaran kalori untuk latihan.
Penimbangan berat badan dilakukan secara periodik untuk memantau kecukupan asupan makanan dan air minum.
- WAKTU ISTIRAHAT
Diperlukan sebagai fase pemulihan tubuh terhadap beban latihan dan regenerasi sel-sel tubuh yang rusak, sehingga proses adaptasi tubuh terhadap beban latihan berjalan positif.
Minimal 8 jam sehari, dapat terbagi menjadi 1 jam siang dan 7 jam malam.
- PAKAIAN DAN KELENGKAPANNYA
Pakaian (PDL) dibuat dari bahan yang menyerap keringat. Peples yang berisi air minum harus dimanfaatkan siswa setiap saat. Jika melakukan kegiatan berat, peples air minum diberi oralit.
- Pindahkan ke tempat yang teduh/dingin/kendaraan yang dingin.
- Istirahatkan dengan posisi kaki lebih tinggi.
- Longgarkan pakaian, lepaskan semua perlengkapan
- Monitor tanda vital, bebaskan jalan nafas dan bila perlu infus NaCl 0,1% dan oksigen.
- Segera turunkan panas tubuh dengan menyiram air pada tubuh dan dikipas, kompres dingin pada leher dan ketiak.
- Beri minum air dicampur dengan oralit jika masih sadar.
- Bila masih tidak sadar, rujuk ke RS terdekat untuk pengobatan selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar